Hari ini,tanggal 24 juni 2007,aku memutuskan pergi ke tempat pemakaman
umum untuk menengok makam temanku Vizka yang meninggal dua tahun yang
lalu.Begitu mulai memasuki area itu,aku melihat makam Vizka begitu
kotor,tak terawat,banyak ditumbuhi rumput liar.Kucoba mencabuti rumput
itu dan membersihkannya.Beberapa do’a kupanjatkan demi keselamatan dan
ketenangannya di dalam sana,tiba-tiba aku teringat kembali akan sebuah
peristiwa.Peristiwa yang menyebabkan Vizka meninggal.Entahlah,hatiku
sangat sedih bila aku mengingatnya,karena begitu memilukan.
SUMBER :http://cerpenpersahabatan.com/
Aku masih sangat ingat,bagaimana waktu itu Vizka manyapaku ketika
aku berada di depan kantor redaksi majalah Zone.”Daniela….”ucap Vizka
sambil tersenyum padaku.Aku terkejut,kemudian membalas senyum
padanya.Selintas,aku tidak bisa mengenalinya,karena dandanan dan model
pakaiannya yang sungguh berbeda.Mirip artis.
“Apa
yang kamu lakukan di sini?melamar pekerjaan?”tanyanya.
“Ah,tidak!
Hanya mengirim beberapa karya tulis.Siapa tahu bisa dimuat!!”
“Kamu
memang tidak berubah,dari dulu suka sekali menulis.”ucapnya dengan
sedikit tertawa.
“Kamu sendiri mau kemana?”
“Ke
kantor Majalah V-Girl,”
“Ada apa di
sana?”tanyaku penasaran.
“Aku ada pemotretan
untuk beberapa majalah,salah satunya V-Girl.”
“Wah…ceritanya
kamu jadi Covergirl,ya?berarti kamu sekarang bakal jadi artis
terkenal,dong…!”Vizka tertawa kecil.
“Tidak
juga,sudah,ya.Aku pergi dulu.Have a nice day.!”katanya sambil beranjak
pergi.
“Thanks…”Ucapku sambil melambaikan
tangan padanya.Aku terus memandanginya dari kejauhan.aku merasa dia
sudah banyak berubah,dari tutur kata,pakaian,sepatu,warna rambut yang
selalu berubah-ubah dan ah,…aku pusing memikirkannya.Setelah beberapa
menit berjalan,akhirnya aku sampai di depan kios kecil langgananku
membeli Koran.
“Apa yang bagus?”tanyaku.
“Semua
bagus.Tapi ini,nich,majalah yang beritanya paling up-date.”
“Sebenarnya
aku lebih suka Koran daripada majalah!”
“Eits..tapi
elo baca dulu yang ini”sambil menyerahkan majalah yang bergambar
Vizka.Di sana tertulis Perselingkuhan Pimred V-Girl akhirnya
terbongkar.”apa ini bisa kupercaya?”godaku.
“Tau,deh.Itu
pendapat masing-masing orang!!”
“Berapa ini?”
“Buatmu
gratis aja, lah!”
“Masak,begitu?nanti kamu
rugi,dong!”
“Yee,…dikasih gratis protes,orang
di mana-mana dikasih gratis mah,seneng.Ini malah protes,gimana
sih?!”Ucapnya heran.
“ya,udah….Thanks,ya!”aku
memutuskan untuk pulang.
Usai menjalani
pemotretan,Vizka ke kamar riasnya,di sana dia biasa mengganti
pakaiannya.Ketika tengah asyik membersihkan riasan
mukanya.Tiba-tiba,pintu terbuka,Vizka terkejut dan gugup.ternyata Pak
Alex,pimpinan majalah V-Girl.Sambil tersenyum Pak Alex menutup pintunya
perlahan.”Malam ini,kamu jadi khan?jangan bilang kalo kamu udah capek
dan mau langsung pulang.”.Kalau sudah seperti itu,Vizka hanya bisa
menghela napas panjang,ketika ia menoleh ke pintu,ia terkejut karena
rekan-rekan kerjanya tengah berdesakan mengintip dirinya dan Pak Alex di
kamar rias.Pak Alex keluar dan langsung menegur mereka dengan suara
keras.”Heh,Ada apa ini?kembali bekerja.Aku tidak menggaji kalian untuk
ini.”ucapnya sambil bertolak dada.Sementara Vizka berjalan keluar
menuju mobil Pak Alex.
“Ada apa dengan
Vizka,Pak?”Tanya asistennya.
“Gak ada
apa-apa,kenapa?’jawabnya dengan lancang sambil berjalan melewati yang
lain yang sedang kebingungan menatapi Pak Alex.
“Kok,kayaknya
akrab banget!”
“Memangnya gak boleh
akrab,gitu?”
“Bukan begitu,Pak…….”
“Dengar,ya.Kalo
kamu bikin gossip yang enggak-enggak,saya pecat kamu!!”Pak Alex
berjalan cepat menuju mobilnya.Dua hari kemudian,di siang hari yang
terik,“Kak,…Kak Daniela!’teriak Gladis di depan pintu sepulang
sekolah.Aku yang sedang menonton tv jadi kaget dibuatnya.Kubuka pintu
dan berkata
”Ada apa?teriak-teriak.malu
didengar tetangga!!”
“Ah,Kakak.Kalo kakak liat
koran ini pasti teriak juga.”ucap Gladis sambil menyodorkan Koran yang
di genggamnya.Daniela mengambilnya dan membacanya.Trenyata usahanya
selama ini tidak sia-sia .Tertulis jelas di sana sehalaman cerpen yang
berjudul Di Antara Mimipi oleh : Resvy Daniela.Daniela tersenyum.
“Ya,khan?itu
cerpen kakak,khan?hmm….. dalam hati pasti teriak juga,bahkan mungkin
lebih kenceng dari aku!!”ucap Gladis sembari berjalan menuju
kamarnya.Dalam hati,Daniela bersorak girang,senyum bahagianya terus
mengembang di bibirnya.
Keesokan harinya,seusai
dari mengambil honor dari rekeningnya ,ia memutuskan ke redaksi majalah
V-Girl .Di sana ia melihat beberapa gadis cantik yang sedang
berlenggak-lenggok di depan camera seorang juru foto dengan pakaian yang
sangat minim dan mewah.Kemudian ia mengalihkan pandangannya ke ruang
pengetikan ,ia menemui Bang Ayub yang tengah sibuk mendokumentasikan
beberapa berkas.
“Bang Ayub.!”
“Eh,elo,
apa kabar?”
“Baek,Bang…!Bang,modelnya Cuma
tiga?apa nggak sedikit,tuh?”ucap Daniela melirik kearah para model
“Terus
mau loe ape?”
“Aku bisa kok,nambahin!”ucap
Danieal spontan dengan mata berbinar.Ayub menatap Daniela
“Ah,loe
nggak usah ikut-ikutan.”
“Emang kenapa?aku
kurang pantas,gitu?”ujar nya heran
“Ini bukan
masalah pantes atau gak pantes,la!klo elo pengen jadi model,mending
pikir-pikir dulu,deh!”
“Kenapa?Abang bikin
penasaran aja,dech!”Ayub melihat ke arah sekelililngnya dan memperkecil
volume suaranya,takut kalau ada orang lain mendengar,kemudian berkata
“La,jadi
model tuh,banyak troublenya.Para model di sini banyak menempuh jalan
yang gak bener.”
“maksudnya?”
“Mereke
semua pada udah teken kontrak sama Pak Alex. Mereka nih,punya kontrak
lima bulan.Selama itu mereka harus bekerja di siang hari dan malamnya
harus mau ditidurin sama Pak Alex tanpa libur,serem gak,tuh?gue aja,gak
enak ngomongnya.”jelas Ayub.
“Masak,sih,Bang?”
“Beneran!”Daniela
terdiam.Ia hampir tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
“
Salah satunya,Vizka.dia sering banget jalan sama Pak Alex.”
“Vizka?”Daniela
kaget.
“Elo kenal?”
“Dia
temen waktu SMAku dulu.Aku juga curiga,sih,tapi perlu bukti yang kuat
sebelum menyatakan ini benar.”
“La,gue ini udah
lama kerja di sini jadi gue udah tau semua seluk-beluknya.dan lagi gue
lihat sendiri apa yang udah gue bilang ke elo tadi.Elo masih gak
percaya?”
“tapi,gak semua yang kita lihat itu
benar,Bang!”Ayub menghela napas panjang.
“Terserah
elo aja,dah.Elo emang keras kepala,gue gak bisa bisa memaksakan kalo
elo gak mau percaya.”Ayub merasa tidak senang karena tidak berhasil
membuat Daniela percaya.Daniela tahu itu.Ia memutuskan pergi untuk
mampir ke kafe temannya.Sementara itu,Vizka yang sudah lebih dulu sampai
di tempat itu,tengah duduk sendiri sambil melamun.Ia memilih duduk
dekat jendela agar bisa melihat pemandangan sekitar kafe yang dekat
dengan jalan raya itu.
Tiba-tiba suara Daniela
mengagetkannya.Membuatnya terjaga dari lamunannya.
“Hai..”ucap
Daniela sambil menuju ke arah Vizka duduk.Vizka terkejut dan menegakkan
badannya.
“Boleh aku duduk?”ujarnya lagi
sambil melirik ke arah kursi kosong yang ada tepat disebelah Vizka.
“Of
course.”
“Kenapa di sini?bukannya hari ini kau
ada pemotretan?”kata Daniela setelah mendaratkan badannya ke kursi itu.
“Darimana
kamu tahu?”
“Tadi aku ke sana.Lalu ke
sini.Sambil beli majalah ini!” .Daniela meletakkan sebuah majalah dari
dalam tasnya ke atas meja dan memperlihatkannya kea rah Vizka.Di sana
ada gossip tentang Vizka.Dengan wajah sendu,ia menatap majalah itu
kemudian menatap tajam ke arah Daniela.
“Apa
berita itu benar?”Tanya Daniela.
“Kamu pasti
sudah tahu jawabannya!”jawab Vizka acuh,kemudian mengusap wajah dan
rambutnya yang berantakan.
“Jadi,semua ini
benar?”Tanya nya lagi seperti menginterogasi.Vizka hanya diam,menarik
nafas panjang.
“Vizka,kenapa kau melakukan
itu?”
“Sangat mudah bagimu untuk menanyakan ini
padaku.I have no the choose,it’s so hard for me….”teriak nya,sesaat
kemudian ia menangis.
“Aku takkan bertanya
banyak padamu.Aku hanya ingin bilang kau harus berfikir ulang tentang
pekerjaanmu.Jangan sampai kariermu hancur hanya karena kau salah jalan.”
“Karierku
memang sudah hancur.Dan aku tidak peduli lagi tentang itu.Ini semua
karena dia….dia sudah menghancurkan hidupku.Aku tertekan,dan aku
terjebak…….!”
“Sebelum semua ini terjadi,dia
lebih dulu menodaiku,dan dia mengancam,kalo aku melapor polisi dia akan
memecatku dan membunuhku.Sebagai wanita biasa,aku tak punya pilihan.”
“Kenapa
kau tidak mencoba keluar dari pekerjaanmu?”Vizka memandang Daniela
dengan penuh kesedihan.
“Aku tak punya
pilihan.Aku Cuma hidup sendiri di sini.Aku kabur dari rumah orang tuaku
di Bandung”
“Kalau begitu,aku akan membantumu.”
“Bagaimana
caranya,?”
“Begini saja,apa kau punya rencana
penyelesaian atas masalahmu ini?”Vizka hanya menggelengkan
kepala.Daniela meneruskan kata-katanya
“Kau
punya kesempatan untuk melaporkannya ke polisi”
“Untuk
kasus pemerkosaan itu?itu sudah lama,Daniela! Semua bukti telah
hilang.Dan polisi pun tak percaya dengan apa yang ku katakan.”Daniela
terdiam sambil berfikir.
“Orangtuaku di Bandung
mungkin tidak akan mau menerimaku lagi.”lanjut Vizka.
“Tidak
mungkin.Aku tahu bagaimana orang tuamu,mereka semua menyayangimu!”
“Tidak.Aku
tidak mau ke sana.Aku tidak mau menyeret mereka kemasalah ku....”
Tiba-tiba
handphone Vizka berdering,ia langsung mengangkatnya.
“Hallo…kamu
kemana saja?”Tanya Pak Alex dari telpon.Vizka hanya diam tak
menjawab.Dengan wajah menahan amarah,ia melirik kearah Daniela yang dari
tadi memandanginya.Vizka ingin Daniela tahu bahwa ia benar-benar tak
suka bicara dengan Pak Alex.
“Vizka ?kamu
masih di sana?”
“Ya.”jawab Vizka malas.
“kenapa
kau tidak menjawab pertanyaanku?aku jadi makin heran dengan perubahan
sikapmu,sepertinya kamu sudah bosan bekerja padaku….”belum selesai Pak
Alex bicara,Vizka langsung memotongnya.
“Aku
memang sudah tidak bisa lagi bekerja padamu.Bekerja denganmu membuat
reputasiku hancur!!””ujarnya dengan penuh emosi,sepertinya kata-kata
itulah yang ingin ia ungkapkan dari dulu.
“Reputasi?”Pak
Alex tertawa.
“Apa pentingnya sebuah reputasi
untukmu?kau bekerja padaku untuk mencari uang bukan mencari
reputasi,khan?”ucapnya lagi sambil mengejek.Hati Vizka makin membara.
“Dengar,ya
,aku tidak butuh uangmu.Dan aku bisa pastikan kalau aku bisa hidup
tanpa uangmu.Kau tau semenjak aku bekerja padamu,hidupku hancur,penuh
gossip.Mustahil kalau kau tidak tahu itu,di surat kabar ,di majalah
semua tertulis namaku.!!”
“Itu khan
resikomu,semua pekerjaan punya resiko masing-masing”katanya enteng.
“rupanya
kau tidak pernah membaca Koran,ya?di situ juga ada namamu,aku tidak mau
tahu,aku mau berhenti saat ini juga.Kalau kau meremehkan hal
ini,berarti kau bodoh.!!”ucapnya pedas sambil menutup handphone dengan
keras.Lalu ia menatap Daniaela dengan tatapan yang menunjukkan seolah
malu dengan percakapan yang baru ia lakukan dengan Pak Alex tadi.Daniela
tersenyum,ia paham dengan apa yang baru saja dialami temannya itu.
“Maaf,Daniela…itu
tadi dari dia yang menelpon.Aku pulang dulu,ya.Terima kasih sudah mau
mengobrol denganku.”Vizka berdiri dari hadapan Daniela,dan pergi begitu
saja.Daniela hanya terdiam sambil memandangi Vizka dari kejauhan.
Malam
telah menunjukkan pukul sepuluh,Vizka masih di perjalanan ,setela naik
kereta dia memutuskan untuk berjalan kaki.Di tengah perjalanan,ia mobil
sedan hitam berjalan pelan di belekengnya.Vizka menoleh sebentar ke
belakang,ia tahu itu mobil siapa dan dia tidak perduli.Klakson mobil
teus menerus ke arah mobil yang perlahan berjalan ke sampingnya.Dari
dalam mobil Pak Alex menurunkan kaca mobilnya dan berkata di
bunyikan.Vizka menghentikan langkahnya.menatap ke arah mobil
yangperlahan berjalan ke sampingnya.
“Vizka,kau
masih ingat,khan kalau kau tidak bisa berhenti begitu saja karena kau
terikat kontrak dengan ku.”Vizka hanya diam.
“Atau
kalau kau mau,aku bisa saja membawa masalah ini ke meja hijau.”
“Kau
ingin membawaku ke pengadilan?apa kau lupa siapa yang sebenarnya
bersalah lebih dulu?ha..?“
“Siapa?”
“kau
benar-benar gila,ya,Alex?kalau kau memang lupa ok…akan kuingatkan,bahwa
kau adalah orang yang menghamiliku dan kau yang menyuruhku menggugurkan
bayi itu.Sekarang kau ingat?”ucap Vzka berteriak.Alex keluar dari
mobilnya.ia mulai khawatir dengan suara Vizka yang keras.
“Kita
bicara saja di mobil.”sambil menarik tangan Vizka.Vizka menepisnya
“Tidak.Biar
semua orang tahu,siapa kau yang sebenarnya!”.Tangan Alex langsung
melayang ke pipi kiri Vizka.Ia menamparnya,dan VIzka membalasnya.
“Kau
berani menamparku?kau bukan siapa-siapaku!”langsung pergi mencegat
taksi.
Semenjak hari itu,Daniela jarang bertemu
Vizka hingga akhirnya ia pergi ke rumah nya,dan mendapati Vizka telah
meringkuk tak bernyawa sambil memegangi tangannya yang hampir putus
karena ia potong.Daniela menangis ,itu adalahhal terburuk yang pernah ia
lihat. Di sampingnya ada sepucuk kertas berisi curahan hati Vizka.Surat
itu di lumuri oleh darah yang keluar dari tangannya.
Aku
sakit hati,aku tidak tahu lagi harus berbuat apa?.Aku ingin
menyelesaikan problemku sendiri,tapi aku,aku begitu lemah,aku tidak
bisa.aku sangat menyesal telah bekerja dengan si brengsek itu.Andai
waktu bisa kuulang,aku tidak mau kabur dari rumah,andai waktu bisa
kuulang aku tidak akan memilih untuk bekerja sebagai model.Andai waktu
bisa dkuulang aku tidak mau bertengkar dengan orangtuaku.Maafkan aku.
Daniela terjaga dari lamunannya,setelah rintik hujan turun membasahi
tubuhnya.Ia segera berlari meninggalkan area pemakaman itu untuk mencari
tempat berteduh.Sambil hal terburuk yang pernah ia berlari,sesekali ia
menoleh ke arah pemakaman Vizka.Sesosok wanita berpakaian putih dengan
rambut tergerai berdiri di samping makam Vizka. Daniela terkejut,lantas
ia menghentikan langkahnya dan membiarkan tubuhnya basah disiram
hujan.Daniela kenal wajah itu.Ia terus memandanginya.Mungkinkah itu
arwah Vizka yang hadir untuk menampakkan diri?atau hanya halusinasiku
saja?’ucap Daniela dalam hati.Tiba-tiba wanita itu menghilang.
SUMBER :http://cerpenpersahabatan.com/
0 komentar:
Posting Komentar